Tak Semua Orang Butuh Deodoran
Berkeringat adalah yang
wajar, bahkan sangat bermanfaat. Berkeringat adalah mekanis tubuh untuk
mendinginkan diri. Masalah timbul saat tubuh berkeringat, dibarengi dengan
keluarnya aroma yang tak sedap, alias bau badan.
Bau badan yang selalu
diindentikan dengan sesuatu yang jorok, tidak menjaga kebersihan badan, malas
mandi dan sejenisnya. Karenanya, bau badan sangat ingin dihindari oleh banyak
orang. Jika badan bau, hilang rasa percaya diri.
Salah satu cara untuk
menghilakan bau badan adalah dengan memakai deodoran. Tapi tahukah anda,
ternyata tak semua butuh deodoran. Karena ada orang-orang tertentu yang tidak
memproduksi bau badan di ketiak.
Para penelitian dari
Universitas of Bristol di inggris mengungkapkan sebuah tes gen sederhana bisa
membantu orang-orang untuk menyadari apakah dirinya perlu deodoran atau tidak.
Hasil tes gen ini tidak hanya membuat seseorang bisa menghemat biaya
pengeluaran, tapi juga membantu orang-orang tersebut untuk menghindari paparan
bahan kimia yang sebenarnya tidak perlu.
Penelitian ini
melibatkan hampir 6500 perempuan yang lahir di tahun 1990-an dan orang tuanya.
Ditemukan 2 persen ibu membawa versi langka dari gen ABCC11 dan tidak
menghasikan bau ketiak terkait keringat dan bakteri. Beberapa tahun lalu, para
ilmuan menemukan bahwa sebuah gen yang disebut ABCC11 menyebabkan seseorang
memiliki kotoran telinga (earwax) bertipe basah atau kering, juga tidak memiki
zat kimia tertentu yang menjadi makanan bakteri penyebab bau badan di
ketiaknya.
“Temuan penting dari
studi ini berkaitan dengan orang-orang yang dengan gen tertentu tidak
menghasilkan bau ketiak,”ujar penulis studi lan Day, seperti dikutip dari
HealtyDay, minggu(20/1/2013). Lan Day juga mengungkapan, orang-orang tertentu
tidak mengahasilkan bau badan dan tidak perlu menggunakan deodoran.
(sumber: detik.com,
scientificamerican.com)
Komentar
Posting Komentar